Definisi dan Kategori Desain Grafis
DESAIN GRAFIS
- Sejarah Perkembangan Desain Grafis
/Graphic-Design-Roots-2018 |
Komunikasi
secara visual yang pertama kali ditemukan adalah sebuah lukisan yang terdapat
di dalam gua Lascaux, Perancis. Lukisan di gua ini diperkirakan sudah berumur
15.000-10.000 SM. Simbol yang berbentuk ideogram (dalam bahasa Yunani berarti :
ide yang berbentuk tulisan) ini pada akhirnya berkembang menjadi aksara dan di
masa modern ini sering digunakan.
Masyarakat Indonesia
pertama kali mengenal desain grafis pada tahun 1659 melalui mesin cetak
yang dibawa oleh Belanda. Seiring berjalannya waktu, perkembangan desain grafis
Indonesia terbilang cukup pesat. Hal ini terbukti dari banyaknya perusahaan
maupun industri yang menggunakan logo dalam memperkenalkan produknya kepada
masyarakat. Selain itu, jurusan kuliah dan kursus desain grafis banyak tersedia
yang berbanding lurus dengan peminatnya. saat zaman penjajahan seni grafis masih
menjadi hal yang sangat langka. Bahkan belum ada anak bangsa yang dapat
menciptakannya. Adanya perkembangan teknologi membawa negeri ini pada
karya-karya rancang yang indah nan mengagumkan.
Perubahan yang terjadi
dalam desain grafis Indonesia memang sangat cepat dan tidak terasa. Bahkan saat
ini rancang visual seperti menjadi kebutuhan utama dalam sebuah industri. Sudah
jarang lembaga atau perusahaan yang tidak memanfaatkan teknologi dalam membuat
logo untuk kepentingan lembaganya. Adanya rancang grafis memberi kemudahan bagi
perusahaan untuk mempromosikan produknya kepada para calon pelanggan.
- Definisi Desain Grafis
Desain grafis adalah
sebuah bentuk seni dengan tujuan untuk memecahkan masalah komunikasi melalui
kombinasi elemen grafis seperti bentuk, garis, warna, dan sebagainya, ataupun
salah satu bentuk seni lukis (gambar) terapan yang memberikan kebebasan kepada
sang desainer (perancang) untuk memilih, menciptakan, atau mengatur elemen rupa
seperti ilustrasi, foto, tulisan, dan garis di atas suatu permukaan dengan
tujuan untuk diproduksi dan dikomunikasikan sebagai sebuah pesan. Visual yang
tercipta dari desain grafis diharapkan dapat menjadi sarana penyampaian
informasi atau pesan secara jelas dan efektif, bahkan mampu membentuk persepsi
manusia akan sebuah hal.
Menurut Suyanto desain grafis
didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk
kebutuhan bisnis dan industri“. Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan
dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan
perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual
menyempurnakan pesan dalam publikasi.
Unsur – unsur Desain
Grafis
Desain Grafis memiliki beberapa unsur berbeda yang terdapat
di dalamnya. Unsur-unsur inilah yang menentukan baik dan buruknya sebuah desain
grafis.
- Garis (Line)
Garis merupakan unsur dasar dalam
sebuah bentuk desain. Unsur garis adalah unsur yang merupakan titik/poin yang
saling terhubung dengan titik/poin lainnya yang akan membentuk sebuah bentukan
gambar garis seperti garis lurus, lengkung, zigzag, tidak beraturan,
horizontal, vertikal, diagonal.
- Bentuk/Bidang (Shape)
Shape adalah sebuah bentukan yang
memiliki bentuk seperti lingkaran (circle), kotak (rectangle), segitiga
(triangle) ataupun bentukan lain yang memiliki diameter tinggi dan lebar.
- Tekstur (Texture)
Pada desain grafis, tekstur
merupakan tampilan dari sebuah gambar (desain) yang pada visualisasi
permukaannya memiliki suatu bentuk, corak dan pola yang bisa dilihat dan
dicermati oleh mata bahwa permukaan gambar tersebut terlihat halus, kasar,
lembut. Contohnya terlihat seperti permukaan kulit kayu, kain, dinding, canvas.
- Ruang/Jarak (Space)
Space adalah ruang atau jarak antara
elemen-elemen yang terdapat pada desain grafis. Elemen-elemen tersebut berupa
object, background, dan text. Perpaduan antar elemen tersebut harus disesuaikan
space-nya sehingga desain yang diperoleh akan membuahkan hasil yang maksimal
karena memberikan kesan menarik dan profesional bagi mata yang melihat.
- Ukuran (Size)
Ukuran adalah unsur yang sangat
penting dalam desain grafis. Ukuran dalam hal ini adalah panjang dan pendek,
tinggi dan rendah, serta besar dan kecilnya sebuah objek. Objek yang mau
diperlihatkan lebih dulu (ditonjolkan) akan memiliki ukuran lebih besar dari
objek lainnya yang tidak ditonjolkan. Sangat dianjurkan untuk melakukan
pencocokan ukuran pada masing-masing objek atau teks yang ada pada setiap
desain supaya tidak terlihat aneh tetapi terlihat lebih sedap dan mantap untuk
dilihat. Contohnya deskripsi gambar tidak lebih besar dari gambar itu sendiri.
- Warna (Color)
Warna juga adalah unsur yang sangat
kompleks untuk diperhatikan. Pemilihan warna menentukan arah dan tujuan sebuah
desain grafis, karena warna mewakili visual yang bisa dinilai oleh mata. Ketika
mata melihat ke warna yang kurang cocok atau tidak sesuai maka otomatis desain
yang dibuat akan ternilai tidak bagus atau tidak sesuai. Untuk itu perpaduan
warna untuk sebuah desain sebaiknya hanya di padukan pada warna yang bisa
menyatu dengan warna latar atau objek ataupun teks. Contohnya warna latar yang hitam
bisa dipadukan dengan objek atau teks yang berwarna putih. Terlalu banyak warna
juga akan menimbulkan kesan norak (memiliki warna yang terlalu banyak). Maka
berhati-hatilah dalam memilih warna.
- Gelap-terang (Value)
Value merupakan unsur yang
menentukan sebuah desain menjadi lebih indah dipandang mata atau tidak. Value
tersebut adalah gelap terangnya warna sebuah objek, background (latar), atau
teks. Sebuah warna yang akan diterangkan dapat menghasilkan warna yang lebih
muda, sebaliknya sebuah warna yang akan digelapkan dapat menghasilkan warna
tua. Contohnya warna biru diterangkan akan menghasilkan warna biru muda, dan
sebaliknya jika digelapkan akan menghasilkan warna biru tua. Begitu halnya
dalam mendesain, harus, memiliki keahlian dalam melakukan value pada desain
yang dibuat dengan skala yang tepat dan sesuai dengan tujuan desain sehingga
akan terlihat lebih profesional.
Prinsip Desain Grafis
Prinsip
desain terdiri atas lima yaitu keseimbangan (balance), kesatuan (unity), ritme
(rhytm), penekanan (emphasis), dan proporsi.
- Keseimbangan (balance) Sesuai namanya keseimbangan di sini berarti keseluruhan komponen-komponen desain harus tampil seimbang. Tidak berat sebelah. Desainer harus memadukan keseimbangan antara tulisan, warna, atau pun gambar sehingga tidak muncul kesan berat sebelah. Ada dua pangkal pokok yang dipakai dalam menerapkan keseimbangan, yaitu keseimbangan simetris dan asimetris. Di mana simetris berdasarkan pengukuran dari pusat yang menyebar ke arah sisi dan kanan. Sedangkan asimetris berarti pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap halaman,
- Kesatuan (unity) Kesatuan dalam prinsip desain grafis adalah kohesi, konsistensi, ketunggalan atau keutuhan, yang merupakan isi pokok dari komposisi. Dengan prinsip kesatuan dapat membantu semua elemen menjadi sebuah kepaduan dan menghasilkan tema yang kuat, serta mengakibatkan sebuah hubungan yang saling mengikat. Karena penting adanya menyuguhkan klien sebuah desain yang mengandung arti yang kuat sesuai dengan tema yang diminta.
- Ritme (rhythm) Ritme adalah pembuatan desain dengan prinsip yang menyatukan irama. Bisa juga berarti pengulangan atau variasi dari komponen-komponen desain grafis. Irama dihasilkan oleh unsur-unsur yang berbeda dengan pola yang berirama dan unsur serupa serta konsistensi. Jenis irama meliputi regular, mengalir(flowing), dan prosesif atau gradual.
- Penekanan (emphasis) Dalam setiap bentuk desain ada hal yang perlu ditonjolkan lebih dari yang lain. Tujuan utama dari penekanan ini adalah untuk mewujudkan hal itu sehingga dapat mengarahkan pandangan khalayak sehingga apa yang mau disampaikan tersalur. Tapi yang perlu diingat adalah tidak semua elemen harus ditonjolkan karena bila itu terjadi, desain akan berakhir terlalu ramai dan pensan tidak dapat disampaikan.
- Proporsi Proporsi merupakan hubungan perbandingan antara bagian dengan bagian lain atau bagian dengan elemen keseluruhan. Dapat diartikan pula sebagai perubuhan ukuran/size tanpa perubahan ukuran panjang, lebar, atau tinggi, sehingga gambar dengan perubahan proporsi sering terlihat distorsi.
- Printing (Percetakan) yang memuat desain buku, majalah, poster, booklet, leaflet, flyer, pamflet, periklanan, dan publikasi lain yang sejenis.
- Web Desain: desain untuk halaman web.
- Film termasuk CD, DVD, CD multimedia untuk promosi.
- Identifikasi (Logo), EGD (Environmental Graphic Design) : merupakan desain profesional yang mencakup desain grafis, desain arsitek, desain industri, dan arsitek taman.
- Desain Produk, Pemaketan dan sejenisnya.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar