Jenis - Jenis Audit
Audit merupakan pengumpulan dan pemeriksaan bukti terkait informasi untuk menentukan dan membuat laporan mengenai tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Audit dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu auditoperasional (operational audit), audit ketaatan (compliance audit), dan audit laporan keuangan.
Jenis - Jenis Audit
- Audit Internal
Internal
audit merupakan sebuah penilaian terhadap suatu keyanikan, independe, obyektif
dan kegiatan konsultasi yang dibuat untuk penambah nilai dan peningkatan
operasi organisasi. Audit internal ini dapat digunakan sebagai suatu pendukung
satu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang
sistematis dan disiplin dalam evaluasi dan peningkatan efektivitas proses
manajemen risiko, pengendalian dan tatat kelola.Untuk meraih tujuan dari internal audit maka
auditor harus menjalankan beberapa hal di bawah ini yaitu:
- Memberi kepastian berhubungan
dengan peraturan dan prosedur yang wajib ditaati oleh semua elemen
manajemen.
- Memberi penilaian baik dan
peningkatan pengawasan efektif dengan biasa yang wajar dan juga melakukan
identifikasi sistem pengendalian yang ditetapkan yang mencakup
pengendalian internal manajemen dan kegiatan operasional yang berhubungan.
- Memastikan bahwa semua aset
perusahaan dijaga dengan penuh tanggung jawab dari penyalahgunaan,
kehilangan, korupsi dan hal lain semisal.
- Mengajukan beberapa saran
dalam rangka memperbaiki sistem operasional perusahaan supaya lebih
efektif dan efisien.
- Memberi penilaian berkaitan
dengan mutu dan kualitas kerja kepada masing-masing bagian yang ditujuk
manajemen perusahaan.
- Memastikan bahwa data yang
sudah ada diolah dalam perusahaan dapat dipertanggungjawabkan.
- Memverifikasi bahwa kegiatan
laboratorium dilakukan
- secara kontinu sesuai
persyaratan sistem manajemen .
- Memeriksa pemenuhan sistem
manajemen dengan persyaratan ISO/IEC 17025 : 2008 atau kesesuaiannya
dengan kriteria lain yang
- Memeriksa kesesuaian semua
kebijakan dinyatakan dalam Panduan Mutu dan dokumen-dokumen lain yang
terkait terhadap implementasinya diseluruh tingkatan
- Ketidaksesuaian yang ditemukan dalam audit internal sebagai informasi yang berharga untuk meningkatkan sistem manajemen laboratorium dan sebagai masukan pada kaji ulang manajemen.
- Audit Eksternal
- Audit Sistem Informasi
Merupakan
suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh
pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem
informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk:
- melindungi asset.
- menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data.
- menyediakan informasi yang relevan dan handal.
- mencapai tujuan organisasi dengan efektif.
- menggunakan sumber daya dengan efisien.
Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian
internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan
tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :
- Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
- Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.
- Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
- Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
- Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
- File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya
Meskipun berbagai macam tipe audit
dilaksanakan, sebagian besar audit menekankan pada sistem informasi akuntansi
dalam suatu organisasi dan pencatatan keuangan dan pelaksanaan operasi
organisasi yang efektif dan efisien.
- Audit Kecurangan (Fraud)
Fraud Auditing (Auditing atas Kecurangan) yang dapat didefinisikan sebagai Audit Khusus yang dimaksudkan untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya penyimpangan atau kecurangan atas transaksi keuangan. Fraud Auditing termasuk dalam audit khusus yang berbeda dengan audit umum terutama dalam hal tujuan yaitu fraud auditing mempunyai tujuan yang lebih sempit (khusus) dan cenderung untuk mengungkap suatu kecurangan yang diduga terjadi dalam pengelolaan aset/aktiva.
1. Pelaporan keuangan yang curang
Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau
pengabaian jumlah atau pengungkapan yang disengaja yang bermaksud untuk menipu
para pemakai laporan keuangan.
- Factor resiko untuk pelaporan keuangan yang curang :
- Salah satu pertimbangan penting yang dilakukan auditor dalam mengungkap kecurangan adalah mengidentifikasi factor-faktor yang meningkatkan risiko kecurangan.
- Insentif/tekanan, insentif yang umum bagi perusahaan untuk memanipulasi laporan keuangan adalah menurunnya prospek keuangan perusahaan. Dalam beberapa kasus manajemen memanipulasi laba untuk mempertahankan reputasi mereka.
- Kesempatan, perputaran personil akuntansi atau kelemahan lain dala proses akuntansi dan informasi dapat menciptakan kesempatan terjadinya salah saji.
- Sikap/rasionalisasi, sikap manajemen puncak terhadap pelaporan keuangan merupakan factor risiko yang sangat penting dalam menilai kemugkinan laporan keuangan yang curang.
Penyalahgunaan aktiva adalah kecurangan yang melibatkan aktivitas pencurian aktiva entitas. Istilah penyalahgunaan aktiva biasanya digunakan untuk mengacu pada pencurian yang melibatkan pegawai dan orang lain dalam organisasi. Ketiga kondisi yang sama juga berlaku untuk penyalahgunaan aktiva. Namun, dalam menilai factor-faktor resiko, penekanan yang lebih besar diberikan pada insentif dan kesempatan bagi individu untuk melakukan pencurian.
- Insentif/tekanan, adalah dorongan atau insentif yang umum bagi pegawai yang menyalahgunakan aktiva. Pegawai yang mencuri bisa juga karena tidak puas dengan atasannya sehingga merasa berhak atau sebagai bentuk serangan juga.
- Kesempatan, kesmepatan untuk mencuri ada disemua perusahaan, akan tetapi kesempatan itu jauh lebih besar di perusahaan yang memiliki kas yang bisa diakses dengan mudah.
- Sikap/rasionalisasi. Jika manajemen menipu pelanggan dengan membebankan harga yang terlalu tinggi untuk barang atau terlibat dalam taktik penjulan yang sangat agresif, pegawai mungkin saja merasa mereka boleh bersikap yang sama dengan memanipulasi beban atau absensi.
Komentar
Posting Komentar