Jenis - Jenis Audit

https://photodune.net/item

    Audit merupakan pengumpulan dan pemeriksaan bukti terkait informasi untuk menentukan dan membuat laporan mengenai tingkat kesesuaian antara informasi dan kriteria yang ditetapkan. Audit harus dilakukan oleh seseorang yang kompeten dan independen. Audit dapat dikelompokkan ke dalam tiga jenis, yaitu auditoperasional (operational audit), audit ketaatan (compliance audit), dan audit laporan keuangan. 

Jenis - Jenis Audit

  • Audit Internal

        Internal audit merupakan sebuah penilaian terhadap suatu keyanikan, independe, obyektif dan kegiatan konsultasi yang dibuat untuk penambah nilai dan peningkatan operasi organisasi. Audit internal ini dapat digunakan sebagai suatu pendukung satu organisasi untuk mencapai tujuannya dengan membawa pendekatan yang sistematis dan disiplin dalam evaluasi dan peningkatan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian dan tatat kelola.

Untuk meraih tujuan dari internal audit maka auditor harus menjalankan beberapa hal di bawah ini yaitu:

  • Memberi kepastian berhubungan dengan peraturan dan prosedur yang wajib ditaati oleh semua elemen manajemen.
  • Memberi penilaian baik dan peningkatan pengawasan efektif dengan biasa yang wajar dan juga melakukan identifikasi sistem pengendalian yang ditetapkan yang mencakup pengendalian internal manajemen dan kegiatan operasional yang berhubungan.
  • Memastikan bahwa semua aset perusahaan dijaga dengan penuh tanggung jawab dari penyalahgunaan, kehilangan, korupsi dan hal lain semisal.
  • Mengajukan beberapa saran dalam rangka memperbaiki sistem operasional perusahaan supaya lebih efektif dan efisien.
  • Memberi penilaian berkaitan dengan mutu dan kualitas kerja kepada masing-masing bagian yang ditujuk manajemen perusahaan.
  • Memastikan bahwa data yang sudah ada diolah dalam perusahaan dapat dipertanggungjawabkan.
  • Memverifikasi bahwa kegiatan laboratorium dilakukan
  • secara kontinu sesuai persyaratan sistem manajemen .
  • Memeriksa pemenuhan sistem manajemen dengan persyaratan ISO/IEC 17025 : 2008 atau kesesuaiannya dengan kriteria lain yang
  • Memeriksa kesesuaian semua kebijakan dinyatakan dalam Panduan Mutu dan dokumen-dokumen lain yang terkait terhadap implementasinya diseluruh tingkatan
  • Ketidaksesuaian yang ditemukan dalam audit internal sebagai informasi yang berharga untuk meningkatkan sistem manajemen laboratorium dan sebagai masukan pada kaji ulang manajemen.

  • Audit Eksternal

    Audit terutama yang eksternal pada umumnya dilakukan untuk memenuhi persyaratan hukum. Sementara orang yang berhak untuk melakukan audit ini adalah auditor eksternal yang kadang kala juga memberikan jasanya untuk melakukan tugas tambahan seperti misalnya menyelidiki kasus penipuan laporan keuangan pada perusahaan atau organisasi tertentu.

    tujuan dari audit eksternal adalah untuk mengetahui apakah laporan keuangan tahunan perusahaan atau organisasi menyajikan kondisi yang riil tentang keadaan finansial perusahaan atau organisasi terkait. Selain itu apakah dana milik instansi tersebut telah benar-benar dimanfaatkan sesuai dengan tujuan yang telah disepakati atau dimuat dalam konstitusi. Alasan mengapa audit eksternal perlu untuk dilakukan adalah, agar masyarakat dapat mengakses informasi tentang penanganan sumber daya ekonomi umum karena masyarakat memang memiliki hal untuk itu. Karena tak semua orang, terutama bagi para awam kesulitan memahami transaksi keuangan dalam bentuk laporan yang rumit, sehingga dibutuhkan jasa seorang profesional untuk memeriksa informasi sekaligus melakukan analisis dalam laporan keuangan tersebut. Untuk memperkecil peluang terjadinya kesalahan di masa mendatang sehingga manajemen perlu melakukan verifikasi akurasi laporan keuangan.

  • Audit Sistem Informasi

       Merupakan suatu proses pengumpulan dan pengevaluasian bukti-bukti yang dilakukan oleh pihak yang independen dan kompeten untuk mengetahui apakah suatu sistem informasi dan sumber daya terkait, secara memadai telah dapat digunakan untuk:

  • melindungi asset.
  • menjaga integritas dan ketersediaan sistem dan data.
  • menyediakan informasi yang relevan dan handal.
  • mencapai tujuan organisasi dengan efektif.
  • menggunakan sumber daya dengan efisien.


    Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut. Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :

  • Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
  • Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.
  • Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
  • Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
  • Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
  • File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya

Meskipun berbagai macam tipe audit dilaksanakan, sebagian besar audit menekankan pada sistem informasi akuntansi dalam suatu organisasi dan pencatatan keuangan dan pelaksanaan operasi organisasi yang efektif dan efisien.


  • Audit Kecurangan (Fraud)

     Fraud Auditing (Auditing atas Kecurangan) yang dapat didefinisikan sebagai Audit Khusus yang dimaksudkan untuk mendeteksi dan mencegah terjadinya penyimpangan atau kecurangan atas transaksi keuangan. Fraud Auditing termasuk dalam audit khusus yang berbeda dengan audit umum terutama dalam hal tujuan yaitu fraud auditing mempunyai tujuan yang lebih sempit (khusus) dan cenderung untuk mengungkap suatu kecurangan yang diduga terjadi dalam pengelolaan aset/aktiva.

1. Pelaporan keuangan yang curang

Pelaporan keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian jumlah atau pengungkapan yang disengaja yang bermaksud untuk menipu para pemakai laporan keuangan.

  • Factor resiko untuk pelaporan keuangan yang curang :

  1. Salah satu pertimbangan penting yang dilakukan auditor dalam mengungkap kecurangan adalah mengidentifikasi factor-faktor yang meningkatkan risiko kecurangan.
  2. Insentif/tekanan, insentif yang umum bagi perusahaan untuk memanipulasi laporan keuangan adalah menurunnya prospek keuangan perusahaan. Dalam beberapa kasus manajemen memanipulasi laba untuk mempertahankan reputasi mereka.
  3. Kesempatan, perputaran personil akuntansi atau kelemahan lain dala proses akuntansi dan informasi dapat menciptakan kesempatan terjadinya salah saji.
  4. Sikap/rasionalisasi, sikap manajemen puncak terhadap pelaporan keuangan merupakan factor risiko yang sangat penting dalam menilai kemugkinan laporan keuangan yang curang.
2. Penyalahgunaan aktiva

Penyalahgunaan aktiva adalah kecurangan yang melibatkan aktivitas pencurian aktiva entitas. Istilah penyalahgunaan aktiva biasanya digunakan untuk mengacu pada pencurian yang melibatkan pegawai dan orang lain dalam organisasi. Ketiga kondisi yang sama juga berlaku untuk penyalahgunaan aktiva. Namun, dalam menilai factor-faktor resiko, penekanan yang lebih besar diberikan pada insentif dan kesempatan bagi individu untuk melakukan pencurian.

  • Insentif/tekanan, adalah dorongan atau insentif yang umum bagi pegawai yang menyalahgunakan aktiva. Pegawai yang mencuri bisa juga karena tidak puas dengan atasannya sehingga merasa berhak atau sebagai bentuk serangan juga.
  • Kesempatan, kesmepatan untuk mencuri ada disemua perusahaan, akan tetapi kesempatan itu jauh lebih besar di perusahaan yang memiliki kas yang bisa diakses dengan mudah.
  • Sikap/rasionalisasi. Jika manajemen menipu pelanggan dengan membebankan harga yang terlalu tinggi untuk barang atau terlibat dalam taktik penjulan yang sangat agresif, pegawai mungkin saja merasa mereka boleh bersikap yang sama dengan memanipulasi beban atau absensi.





Daftar Pustaka :



Komentar

Postingan Populer